Judul : The Viscount Who Loved Me (Cinta Sang Viscount)
Pengarang : Julia Quinn
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tebal : 456 hlm
Synopsis
1814 promises to be another eventful season, but not, This Author believes, for Anthony Bridgerton, London's most elsuive bachelor, who has shown no indication that he plans to marry.
And in truth, why should he? When it comes to playing the consummate rake, nobody does it better...
—Lady Whistledown's Society Papers, April 1814
But this time the gossip columnists have it wrong. Anthony Bridgerton hasn't just decided to marry—he's even chosen a wife! The only obstacle is his intended's older sister, Kate Sheffield—the most meddlesome woman ever to grace a London ballroom. The spirited schemer is driving Anthony mad with her determination to stop the betrothal, but when he closes his eyes at night, Kate is the woman haunting his increasingly erotic dreams...
Contrary to popular belief, Kate is quite sure that reformed rakes do not make the best husbands—and Anthony Bridgerton is the most wicked rogue of them all. Kate is determined to protect her sister—but she fears her own heart is vulnerable. And when Anthony's lips touch hers, she's suddenly afraid she might not be able to resist the reprehensible rake herself... (http://www.juliaquinn.com/books/viscount.php)
Review:
Impresi pertama penulis terhadap (dua) buku pertama Julia Quinn yang diterbitkan di Indonesia tidak terlalu bagus. Oleh karena itulah ketika GPU menerbitkan Bridgerton Series, penulis sedikit ragu-ragu untuk mencoba. Akan tetapi karena desakan rasa penasaran, akhirnya penulis memilih salah satu dari dua Bridgerton series yang sudah terbit (pada saat itu Bridgerton Series baru mencapai buku kedua dari total delapan buku. Buku pertama berjudul The Duke and I dan sangat direkomendasikan bagi para penggemar Historical Romance) yaitu The Viscount Who Loved Me.
Membaca The Viscount Who Loved Me, seluruh impresi penulis mengenai Julia Quinn berubah. Buku ini jelas-jelas salah satu yang terbaik yang pernah ditulis oleh Quinn. Mengisahkan tentang pencarian istri yang dilakukan oleh seorang Viscount yang menolak untuk jatuh cinta dan seorang kakak yang mati-matian melindungi adiknya tercinta dari godaan seorang Playboy (dengan huruf P besar), Quinn merangkai kisah ini menjadi jalinan cerita yang menghibur, penuh kelucuan namun tidak melupakan sisi konfliktual dari sang tokoh utama (Sang Viscount).
Kate, sang tokoh utama wanita kita, bukanlah seorang gadis yang cantik ataupun lemah lembut. Sebaliknya, ia adalah seorang gadis yang cerdas, gesit dan memahami keinginannya sendiri. Ia memiliki sisi humor yang sedikit kering, namun dapat mengundang baik orang-orang di sekitarnya maupun para pembaca untuk tertawa. Kate hidup bersama ibu dan adik tirinya, namun ia bukanlah karakter Cinderella yang tertindas. Justru ia sangat menyayangi keluarganya tersebut, dan bertekad untuk mendapatkan calon suami yang terbaik untuk Edwina, adiknya yang cantik jelita.
Anthony, Sang Viscount kita yang tampan, tidak dapat dipungkiri memang seorang Playboy yang sedikit angkuh. Akan tetapi Anthony sangat mencintai keluarganya, dermawan dan memiliki sisi rapuh yang mau tidak mau membuat para pembaca tidak bisa untuk tidak mencintainya.
Sekalipun ia dibesarkan dalam keluarga yang dapat dikategorikan sebagai keluarga bahagia, Anthony sangat yakin kalau ia akan mati muda menyusul Sang Ayah, panutan hidup utama Anthony, yang juga mati dalam usia muda. Hal itulah yang menyebabkan Anthony bertekad menemukan istri yang tidak akan membuatnya jatuh cinta (well, untuk apa ia jatuh cinta kalau pada akhirnya sebentar lagi ia akan meninggal?). Anthony menemukan sosok istri yang dia inginkan dalam diri Edwina.
Edwina, sang adik yang rupawan, mampu menghilangkan stereotip mengenai gadis cantik dengan kecerdasan maupun dedikasinya terhadap sang kakak. Dan sesungguhnya, Edwina merasa kalau interaksi kakaknya dengan Sang Viscount benar-benar sangat menghibur.
Apa yang akan terjadi ketika baik Anthony maupun Kate menyadari bahwa hati mereka tidak kebal terhadap pesona satu sama lain? Dan dengan Sheffield yang mana kisah Anthony akan berakhir?
Mengikuti kisah Anthony, Kate, Edwina dan berbagai karakter-karakter pendamping, baik yang bermarga Bridgerton atau bukan, dalam buku ini terasa sangat menyenangkan. Halaman demi halaman seolah menyedot para pembaca untuk terus mengikuti kisah kedua tokoh utama yang sama-sama keras keras kepala namun cukup humoris ini hingga halaman terakhir. Pada akhirnya, buku ini sangat sesuai dibaca untuk para penyuka kisah romantis yang menginginkan cerita menyegarkan untuk dibaca di akhir pekan atau yang menginginkan sebuah buku romantis bagus untuk dikoleksi di perpustakaan pribadi.
Penghargaan untuk The Viscount Who Loved Me
RITA finalist, long historical category. The RITA is the highest honor given out by Romance Writers of America.
#18 on The New York Times Extended Bestseller list. The Viscount Who Loved Me spent four weeks total on this list.
Two weeks on the Publishers Weekly Mass Market Bestseller list (rising as high as #14.)
Four weeks on The USA Today Bestseller list, peaking at #60.
A Waldenbooks bestseller! Six weeks on the Waldenbooks Romance bestseller list (making it all the way to #2!) and many weeks on the Waldenbooks Mass Market list, climbing as high as #4.
A featured Alternate Selection of the Doubleday Book Club and an Alternate Selection of Rhapsody Book Club.
Diposkan oleh
Mega Savitri
di
6:28 AM