Strategi Manufaktur Global dan Manajemen Rantai Suplai

Label: , , , , , ,
Strategi manufaktur global dibutuhkan ketika suatu perusahaan melebarkan jangkauan pemasarannya ke pasar-pasar di luar negeri sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan Samsonite ketika mengekspansi pasar-pasar potensial di Eropa. Pada tahun 2002 saja, Samsonite sudah memiliki enam fasilitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan serta satu fasilitas produksi joint venture. Awalnya, Samsonite berniat untuk melayani pasar Eropa melalui ekspor. Akan tetapi tingginya biaya transportasi serta ketidakefisiensian menyebabkan Samsonite memulai produksi di Belgia yang dimulai pada tahun 1965.

Belakangan, Samsonite melakukan kebijakan baru dengan melakukan sentralisasi rantai suplai dimana produk-produk dibuat dan dikapalkan di gudang pusat di Eropa, untuk kemudian dikirimkan secara eceran sesuai dengan permintaan. Dengan adanya perkembangan baru di pasar eceran, Samsonite merespon dengan membuka toko-toko franchise eceran.

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bagaimana sebuah perusahaan dapat mengatur jaringan-jaringan yang paling efektif untuk menjangkau konsumen. Manufaktur global dan manajemen rantai suplai merupakan strategi yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan internasional dalam mengembangkan bisnisnya secara optimal di pasar-pasar luar negeri.

Kesuksesan strategi manufaktur global bergantung pada empat hal yang meliputi kesesuaian, konfigurasi, koordinasi dan kontrol.

Letak pabrik merupakan hal yang sangat esensial karena jarak antara pabrik dengan konsumen merupakan hal yang sangat esensial apabila berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Untuk menentukan kesesuaian, dalam hal ini derajat konsistensi antara keputusan investasi asing dengan strategi kompetitif perusahaan, para manajer harus memperhatikan efisiensi yang dapat mengurangi harga secara tajam; pertanggungjawaban produk yang meliputi kepercayaan terhadap pengantaran maupun harga produk; kualitas dari segi produk, servis maupun pengantaran; fleksibilitas; dan berbagai inovasi-inovasi yang membuat konsumen tidak merasa jenuh.

Dari segi konfigurasi, terdapat tiga strategi manufaktur global. Pertama adalah melakukan sentralisasi manufaktur dan menawarkan pilihan standar produk dengan harga rendah kepada pasar yang berbeda-beda. Kedua, menggunakan fasilitas manufaktur regional untuk melayani konsumen dalam regional tertentu. Ketiga, perluasan pasar dalam negara-negara secara terpisah. Hal tersebut dilakukan terutama ketika permintaan meningkat secara tajam dalam negara tertentu.

Koordinasi dan kontrol berdiri berdampingan satu sama lain. Samsonite melakukan koordinasi melalui konsep gudang penyimpanan pusat di Eropa, yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi lokasi yang membantu mengkoordinasi transportasi dan penyimpanan dengan relatif mudah dan cepat.

Berbeda dengan strategi manufaktur global, strategi rantai suplai yang komprehensif meliputi beberapa elemen yaitu: keperluan servis pelanggan, penanaman dan distribusi desain jaringan utama, menejemen inventaris, hubungan antara outsourcing dengan pihak ketiga logistik, hubungan kunci antara konsumen dan suplier, poses bisnis, sistem informasi, kebutuhan organisasi akan desain dan pelatihan, performa siklus perusahaan, dan performa akhir. Sementara itu dalam sistem rantai suplai global sendiri membutuhkan sistem informasi yang memadai sebagai kunci utamanya. Perusahaan-perusahaan saat ini banyak menggunakan internet untuk berhubungan dengan para suplier bahkan terkadang kepada konsu-men secara langsung.

Strategi berikutnya berkaitan dengan sumber dan bahan mentah untuk produksi. Sumber global merupakan proses sebuah perusahaan dalam mendapatkan bahan-bahan mentah serta suplai bagian-bagian yang dibutuhkan dalam produksi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sumber domestik memungkinkan perusahaan untuk menghindari permasalahan yang berkaitan dengan bahasa, kultur, nilai mata uang, tarif dan berbagai kerumitan lainnya yang biasa ditemui ketika berusaha mendapatkan sumber bahan mentah dari luar. Sumber dari luar memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya, meningkatkan kualitas produk dan berbagai keuntungan lainnya. Akan tetapi ketika perusahaan menggu-nakan sumber-sumber yang diperlukan dari suplier di seluruh dunia, jarak,waktu dan ketidakpastian politik internasional serta lingkungan ekonomi dapat membuat keadaan sulit bagi para manajer untuk mengatasi arus inventaris secara akurat.

Kesimpulan dari penjabaran diatas, strategi manufaktur global dan manajemen rantai suplai dibutuhkan dalam proses mengglobalkan perusahaan. Efisiensi biaya, penentuan lokasi sumber bahan mentah dengan lokasi pasar, kualitas pelayanan konsumen, serta sumber informasi yang terus diperbarui sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam melakukan ekspansinya. Oleh karena itu, strategi-strategi yang tepat dari segi pemasaran serta kejelian manajer dalam melihat peluang persaingan internasional dapat memberikan keuntungan semak-simal kepada perusahaan ini.



Sumber:
Artikel Global Manufacturing and Supply Chain Management.

0 komentar:

Post a Comment